Sistektomi Laparoskopi di Gangnam
Apa itu Sistektomi Laparoskopi?
Sistektomi laparoskopi adalah prosedur pengangkatan kista ovarium menggunakan sayatan kecil dan kamera tipis yang disebut laparoskop. Tidak seperti operasi terbuka, metode ini kurang invasif dan menawarkan penyembuhan yang lebih cepat, jaringan parut minimal, dan mengurangi ketidaknyamanan pascaoperasi.
Indikasi untuk sistektomi laparoskopi meliputi:
- Kista ovarium berukuran lebih dari 5 cm
- Kista yang terus-menerus atau tumbuh
- Kista yang menyakitkan mempengaruhi kehidupan sehari-hari
- Diduga endometrioma atau kista dermoid
- Kekhawatiran kesuburan atau ketidakteraturan menstruasi
- Karakteristik kista yang tidak pasti memerlukan evaluasi lebih lanjut
Benefits of Laparoscopic Surgery in Korea
Korea adalah pemimpin global dalam bedah ginekologi invasif minimal, yang menawarkan:
- Dokter bedah yang sangat terlatih yang mengkhususkan diri dalam prosedur laparoskopi
- Masa tinggal di rumah sakit yang singkat dan pemulihan yang cepat
- Perawatan yang terjangkau namun berkualitas tinggi dibandingkan dengan negara-negara Barat
- English-speaking staff and medical tourism support at major Gangnam clinics
Apa yang Terjadi Selama Prosedur?
Berikut ini hal-hal yang dapat Anda harapkan dari sistektomi laparoskopi pada umumnya:
Sebelum Operasi:
- Evaluasi pra operasi (USG, tes darah, MRI jika diperlukan)
- Puasa minimal 8 jam
- Anestesi umum diberikan pada awal operasi
During Surgery:
- 2–4 small incisions are made in the abdomen
- Laparoskop dimasukkan untuk memvisualisasikan ovarium
- Kista diangkat dengan hati-hati sambil mempertahankan jaringan ovarium yang sehat sebanyak mungkin
- Sayatan ditutup dengan jahitan yang dapat diserap
Durasi Operasi: Biasanya 60–90 menit
Pemulihan Setelah Sistektomi Laparoskopi
Berkat prosedur yang minimal invasif, pemulihannya relatif cepat dan lancar.
Garis waktu pemulihan yang umum:
- Discharge from the hospital within 1–2 days
- Kembali bekerja atau melakukan aktivitas ringan dalam 5–7 hari
- Hindari mengangkat beban berat dan olahraga berat selama 2–3 minggu
- Pemeriksaan pasca operasi dan USG dalam waktu 4–6 minggu
Kram ringan, kembung, dan nyeri ujung bahu (akibat CO₂ yang digunakan selama operasi) adalah hal yang normal dan biasanya mereda dalam beberapa hari.
Biaya Sistektomi Laparoskopi di Korea
Berikut rincian biaya secara umum (₩ = Won Korea):
- Initial consultation and imaging: ₩100,000–₩300,000
- Bedah laparoskopi (biaya rumah sakit, biaya dokter bedah, anestesi): ₩2.500.000–₩5.000.000
- Perawatan pasca operasi dan pengobatan: ₩100.000–₩300.000
- Biaya rawat inap di rumah sakit (1–2 malam): ₩200.000–₩500.000 per malam
Korean National Health Insurance may cover part of the cost for residents. International patients can inquire about fixed-price packages, which often include translation services and airport transport.
Tanya Jawab Umum Mengenai Sistektomi Laparoskopi
Apakah sistektomi laparoskopi aman? Ya, prosedur ini dianggap sangat aman dengan tingkat komplikasi yang rendah, terutama jika dilakukan oleh dokter bedah berpengalaman.
Apakah kista akan muncul kembali? Beberapa jenis kista, seperti endometrioma atau kista fungsional, dapat muncul kembali. Dokter Anda mungkin menyarankan terapi hormon untuk mengurangi risiko kekambuhan.
Apakah saya masih bisa hamil setelah prosedur ini? Ya. Sebagian besar wanita tetap memiliki kesuburan penuh setelah menjalani sistektomi laparoskopi. Bahkan, prosedur ini dapat meningkatkan kesuburan jika kista mengganggu ovulasi.
Berapa lama saya harus tinggal di Korea jika saya bepergian untuk operasi? Pasien internasional biasanya disarankan untuk tinggal di Korea selama sekitar 7–10 hari, termasuk konsultasi pra-operasi dan tindak lanjut pasca-operasi.
Cara Mempersiapkan Diri untuk Operasi di Korea
- Kumpulkan dan bawa hasil pencitraan atau tes sebelumnya
- Prepare a list of medications or supplements you’re taking
- Hindari makan atau minum pada malam sebelum operasi
- Atur waktu istirahat pasca operasi dan hindari bepergian jauh setelah operasi
- Tanyakan klinik Anda tentang perawatan bilingual dan pilihan komunikasi tindak lanjut